Mengenal Apa itu Jaringan Fiber Optik, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan

  Jaringan Fiber optik adalah media transmisi fisik penyalur informasi yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan konsep hukum optik. Fiber optik beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi, yang umumnya dipakai untuk menghubungkan dua poin network dengan daya besar.  Perkembangan teknologi semakin progresif yang mana hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan akan traffic dalam pemakaian jasa telekomunikasi, baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas. Sistem yang berusaha dibangun berproyeksi pada tujuan dasar yakni untuk menemukan media transmisi yang dapat menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang bersamaan.

  Upaya pemenuhan media transmisi tersebut mendorong pemikiran dan perencanaan untuk menyediakan suatu metode dengan konsep “High Speed Connection”. Hingga lahirlah sebuah terobosan baru bernama kabel fiber optik. Secara bertahap moda transmisi serat optik menggantikan manfaat kabel logam berbahan tembaga atau alumunium, dengan segala varietas keunggulan dari kabel fiber optik.

 

Sejarah Kabel Fiber Optik

  Jaringan fiber optik pertama kali dipatenkan oleh kumpulan peneliti yaitu Robert MaurerDonald Keck, dan Peter Schultz. “Optical Waveguide Fibers” mampu membawa informasi 65.000 kali lebih banyak daripada kabel tembaga, dimana informasi yang dibawa oleh pola gelombang cahaya tersebut dapat diterjemahkan kepada suatu tujuan dalam ribuan mil jauhnya.mHingga kini, metode dan bahan komunikasi fiber optik yang telah diciptakan membuka jalur pintu menuju komersialisasi fiber optik, beranjak dari zaman “layanan telepon jarak jauh” menuju penyebaran informasi berbasis internet.

  Anatomi kabel fiber optik terbuat dari serat kaca beserta uraian plastik yang lebih halus dari rambut manusia, ketebalannya kurang lebih 120 mikrometer. Berbeda dengan kabel berbahan dasar tembaga, kabel fiber optik tahan terhadap gangguan. Indeks bias kabel fiber optik sama dengan kecepatan cahaya dalam ruangan hampa udara dibagi dengan kecepatan cahaya pada ruangan medium.  Seperti yang diungkapkan oleh matematikawan Belanda Willebrord Snellius, bahwa apabila seberkas cahaya masuk pada ujung fiber optik (media transparan) dengan sudut kritis, dan sinar itu datang dari medium yang memiliki indeks bias lebih kecil dari udara, menuju inti fiber optik (kuartz murni) yang mempunyai indeks bias lebih besar, maka seluruh sinar akan merambat sepanjang inti fiber optik menuju ujung yang satu. Dengan demikian cahaya yang dihasilkan dari dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara.

 

Fungsi Kabel Fiber Optik

 

  Penemuan serat optik menjadi bagian penting pada kehidupan modern saat ini, dimana penciptaannya merupakan jalan pintas untuk pengiriman data berkecepatan tinggi. Tidak jarang sistem kabel fiber optik menjadi landasan dari jaringan utama, sebagai sebuah aliran pusat untuk melakukan transfer data dalam suatu backbone. Contoh yang paling nyata dirasakan ialah implementasi 5G bagi keberlangsungan penyaluran informasi di Indonesia.  Walaupun ini sekaligus menjadi tantangan tersendiri, karena infrastruktur jaringan fiber optik belum tersebar secara merata.

  Secara garis besar sebagai salah satu sistem penyalur komunikasi, kabel fiber optik memiliki kegunaan dalam membawa unsur—unsur penting dari setiap informasi melalui proses transmisi sinyal, yang dilakukan dengan cepat dan dalam kapasitas yang besar.

 

Jenis Kabel Fiber Optik

 
  1. Fiber Optik Single Mode (Step Index Single Mode)

  Varian ini merupakan jenis fiber optik dengan fiber tunggal, yang mana diameternya antara 8,3 - 10 mikron dengan transmisi satu mode yang mengirimkan sinyal infrared. Sebaran nano untuk single mode ini memiliki garis tengah yang sempit dan mampu menyebarkan antara 1310 - 1550 nano.

Perbedaannya dengan kabel jenis multimode ialah transmisinya yang lebih besar 50 kali lipat, intinya (core) lebih kecil sehingga dapat mengurangi distorsi yang diakibatkan oleh overlapping cahaya.

  1. Fiber Optik MultiMode (Step Index Multi Mode)

  Diameter core dari jenis kabel multi mode cukuplah besar yakni lebih dari 100 mikron, sehingga membuat sinyal digital dapat melewati rute utama tanpa harus melewati jalan yang berliku. Fiber optik multimode lebih cocok bagi transmisi jarak pendek atau singkat dengan kecepatan yang rendah, dikarenakan agar mencegah overlap batas bandwidth. Model kabel ini juga menghantarkan sinar laser infrared dengan panjang gelombang antara 850 – 1300 nanometer.

  1. Fiber Optik Multimode Grade Index (Graded Index Multi Mode)

  Fiber optik graded index merupakan gabungan single mode dengan multimode step index. Material core pada jenis ini terisi oleh refraksi indeks yang membuat cahaya bergerak lebih pelan pada porosnya, dimana hasil dari sinyal digital mengalami distorsi yang minim. Diameter core antara 30 mm sampai dengan 60 mm.

Kelebihan Jaringan Kabel Fiber Optik

  Transmisi dengan fiber optik memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan kabel tembaga maupun teknologi nirkabel, beberapa diantaranya:

  1. Bandwidth Lebih Besar

  Kecepatan maksimum transfer data yang melintasi jalur optik lebih besar dibandingkan dengan kabel tembaga atau kabel logam, sehingga data yang melalui proses transmisi akan lebih banyak pula. Salah satunya karena serat fiber optik memiliki sifat Numerical Aperture atau parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya bisa diterima dan merambat dalam inti serat. Semakin besar Numerical Aperture maka semakin banyak jumlah cahaya yang diterima serat.

  1. Bebas Interferensi

  Seperti yang kita ketahui, serat fiber optik terbuat dari kaca dengan pelapisan yang terbentuk dari kaca pula. Dikarenakan jaringan kabel fiber optik mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya layaknya fungsi cermin di dalam kabel. Sehingga fiber optik dapat mengurangi efek terhadap gangguan gelombang frekuensi elektrik, dengan rekomendasi tempat yang tinggi gelombang elektriknya.

  Fiber optik juga kebal terhadap gempuran cuaca sehingga tidak gampang korosi, dan kuat terhadap electromagnetic noise yang dihasilkan dari perangkat radio, motor, dan kabel transmisi sekelilingnya.

  1. Jarak Tempuh

  Sinyal yang ditransmisikan melalui kabel serat optik dapat menempuh jarak lebih jauh. Sinyal dapat berjalan sejauh 50 Km tanpa perlu melakukan regenerasi, hal tersebut dikarenakan jarak transmisi serat optik yang secara signifikan lebih besar daripada kendali media lainnya.

  1. Maintenance Murah

  Kabel fiber optik memerlukan biaya perawatan yang relatif lebih murah, dibandingkan dengan kabel tembaga dengan panjang yang sama. Faktor lainnya ialah bobot yang lebih ringan, dan diameternya yang lebih tipis.

  1. Keamanan

  Kabel fiber optik lebih kebal terhadap penyadapan daripada kabel tembaga, dikarenakan efek antena pada kabel tembaga yang dapat dengan mudahnya disadap. Kabel fiber optik juga tidak mudah terbakar karena tidak mengalirkan tegangan listrik.

Kekurangan Jaringan Kabel Fiber Optik

  1. Biaya Instalasi

  Konektor pada kabel fiber optik beserta perlengkapan pendukungnya dalam proses instalasi cenderung lebih mahal dibandingkan dengan counterpart dari kabel berbahan tembaga.

  1. Kompleksitas Material

  Bahan yang cukup rumit membuat kabel fiber optik jadi sulit di potong, yang mana hanya dapat dipotong menggunakan cleaver tools (alat pemotong core agar rapi). Kemudian kabel fiber optik kurang tahan pada lengkungan, karena serat fiber beroperasi dengan menggunakan cahaya, apabila terlalu banyak lengkungan maka akan mengakibatkan efek pantul. Ketahanan sinyalnya juga dipengaruhi oleh kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal yang disalurkan pada kabel.

  1. Bersifat Satu Arah

  Perambatan cahaya bersifat satu arah atau unidirectional light propagation pada serat optik, sehingga dibutuhkan dua kabel fiber optik apabila komunikasi ditujukan untuk dua arah.

Perangkat Pada Kabel Fiber Optik

  1. Patch Cord Kabel

  Komponen ini merupakan jenis kabel fiber indoor yang memiliki keseluruhan panjang tertentu dengan ujung yang telah terpasang konektor, berfungsi sebagai penghubung antar perangkat. Seperti jenisnya, patch cord dipakai hanya didalam ruangan saja, dengan ragam pilihan konektor yang disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Adapter

  Adapter digunakan sebagai penghubung kabel fiber optik satu dengan yang lain. Apabila disambungkan dengan konektor kabel fiber optik yang berbeda maka adapter yang dipakai haruslah berjenis hybrid atau special adapter. Macam-macam adapter yang umum ditemukan contohnya berjenis FC, SC, LC dan terakhir berjenis ST.

  1. Joint Closure

  Perangkat ini berupa box dengan kegunaan untuk menaruh hasil sambungan dari kabel fiber optik. Ketika terdapat jaringan kabel fiber optik yang putus akibat terbakar atau terpotong, maka kabel tersebut akan disambung atau splicing, dan hasil sambungannya akan ditempatkan di dalam joint closure. Kapasitas dari joint closure beragam mulai dari yang terkecil 6 core sampai yang terbesar 256 core.

  1. Splitter

  Splitter adalah komponen pasif yang bisa memisahkan daya optik dari satu input serat kedua hingga beberapa output serat. Passive Optical Network memiliki splitter yang terbilang pasif, dikarenakan optimasinya tidak bekerja pada daya yang digunakan oleh pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter.

 

Cara Kerja Kabel Fiber Optik

 

  Cara kerja fiber optik tentunya berbeda dengan kabel twisted pair maupun kabel coaxial. Material pelapisan dan unsur serat kacanya mengkonversi sinyal listrik untuk meminimalisir gangguan gelombang frekuensi elektrik. Hal ini memberikan dampak seperti  kapasitas informasi yang berhasil dikirimkan dalam jumlah besar, dan jarak penyaluran yang ditempuh dapat lebih jauh. Karena cahaya yang memantul dipantulkan lagi ke dalam jaringan kabel, dan menghasilkan total internal reflection.

  Artinya cahaya dipantulkan oleh serat (cladding) dengan sudut lebih rendah, karena cladding tidak menyerap cahaya dari inti (core). Dengan kata lain, sebagian besar cahaya yang masuk dari ujung serat optik akan merambat dan melaju sepanjang serat kemudian keluar menuju ujung fiber optik. Sedikit sekali cahaya yang dapat keluar dari dinding serat karena semuanya digiring sampai ke ujung.

  Kegiatan transmisi data menggunakan kabel jenis ini memerlukan alat tambahan berupa Light Emitting Diode atau LED, atau injection dan light detector seperti positive intrinsic negative (PIN) diode maupun avalanche photodiode (AVN). Pada akhirnya, penggunaan kabel fiber optik dapat sangat menguntungkan bagi Anda, terutama perusahaan maupun rumah tangga yang membutuhkan stabilitas koneksi terbaik.

 

Mengapa Harus Menggunakan Fiber Optik?

 

  Kendala yang dihadapi dalam memilih fiber optik hanyalah instalasi awal yang lebih menyita isi dompet, namun untuk harga perawatannya lebih bersahabat. Biar bagaimanapun, fiber optik telah hadir sebagai alternatif yang cukup efektif dalam dunia telekomunikasi. Bayangkan saja, dengan menggunakan fiber optik Anda dapat menerima keuntungan yakni bandwidth yang berkapasitas besar dan transmisi data lebih banyak. Dimana data yang diterima langsung berupa digital, bukan data analog.

  Selain itu, kabel fiber optik tahan terhadap interferensi dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, tahan terhadap cuaca ekstrim maupun gangguan elektromagnetik, dan memiliki isolasi ground yang baik. Fiber optik juga memiliki sinyal degradasi yang lebih kecil, dan tidak mudah terbakar.

 

Editor: Giska Amelia Putri